GATRAONLINE.COM | JAKARTA UTARA, 6 September 2025 — Dalam upaya memperkuat nilai-nilai spiritual dan melestarikan budaya bangsa, Padepokan Permai Putra Banten menggelar acara peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW sekaligus pemberian santunan kepada anak-anak yatim. Kegiatan ini berlangsung meriah dan penuh khidmat di lingkungan padepokan yang berlokasi di Lok Bin Permai, Jakarta Utara.
Acara ini tidak hanya menjadi ajang religius, namun juga sarat akan nilai-nilai kebudayaan dan kekeluargaan. Sejumlah perguruan silat dan padepokan turut hadir memberikan dukungan dan memeriahkan kegiatan, antara lain:
1. Padepokan Pusaka Putra Banten
2. Perguruan Singa Rantai Jakarta Selatan
3. Padepokan Gadjah Putih Seluruh Indonesia (Jakarta Timur)
4. Padepokan Cingkrik Kombinasi Satria Pasundan
Dengan mengangkat tema:
“Membangun Generasi Pesilat Tangguh dengan Karakter Muslim Sejati”, kegiatan ini diharapkan dapat menjadi sarana pembentukan karakter para pesilat muda yang tidak hanya kuat secara fisik, tetapi juga berakhlak mulia dan berjiwa Islami.
Selain pembacaan Maulid dan tausiyah keagamaan, acara juga diisi dengan pemberian santunan kepada puluhan anak yatim, serta pertunjukan khas budaya pencak silat, termasuk “keceran mata”, yang merupakan tradisi unik dan khas dari Padepokan Permai Putra Banten.
Dalam keterangannya kepada media, sesepuh padepokan yang akrab disapa Ki Dalang (Rahmat) menyampaikan harapan agar kegiatan ini dapat menjadi sarana pelestarian seni budaya pencak silat di tengah perkembangan zaman.
“Kami ingin agar seni bela diri tradisional seperti pencak silat tidak hanya dikenal sebagai olahraga, tetapi juga sebagai bagian dari warisan budaya bangsa yang harus dijaga dan dilestarikan,” ujarnya.
Sementara itu, Aming, selaku Dewan Guru Padepokan, menegaskan bahwa pihaknya berkomitmen untuk tidak hanya menjaga nilai-nilai luhur budaya, tetapi juga terus berupaya mencetak pesilat berprestasi di tingkat nasional.
“Kami akan terus menjunjung tinggi nilai budaya Indonesia sekaligus mendorong para pesilat muda untuk berkompetisi secara sehat hingga ke tingkat nasional,” ungkapnya dalam sambutan.
Acara ditutup dengan doa bersama dan ramah tamah antar anggota padepokan, tamu undangan, dan masyarakat sekitar. Kegiatan ini menjadi simbol kebersamaan dan kepedulian antar sesama, serta bukti nyata bahwa pencak silat tetap menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat dan budaya Indonesia.
—
red_admingatra